Canting

Canting

Arswendo Atmowiloto
คุณชอบหนังสือเล่มนี้มากแค่ไหน
คุณภาพของไฟล์เป็นอย่างไรบ้าง
ดาวน์โหลดหนังสือเพื่อประเมินคุณภาพของไฟล์
คุณภาพของไฟล์ที่คุณดาวน์โหลดมาเป็นอย่างไรบ้าง
"Canting, carat tembaga untuk membatik, bagi buruh-buruh batik menjadi nyawa. Setiap saat terbaik dalam hidupnya, canting ditiup dengan napas dan perasaan. Tapi batik yang dibuat dengan canting kini terbanting, karena munculnya jenis printing––cetak. Kalau proses pembatikan lewat canting memerlukan waktu berbulan- bulan, jenis batik cetak ini cukup beberapa kejap saja. Canting, simbol budaya yang kalah, tersisih, dan melelahkan. Adalah Ni––sarjana farmasi, calon pengantin, putri Ngabean––yang mencoba menekuni, walau harus berhadapan dengan Pak Bei, bangsawan berhidung mancung yang perkasa; Bu Bei, bekas buruh batik yang menjadi ibunya; serta kakak-kakaknya yang sukses. Canting, yang menjadi cap batik Ngabean, tak bisa bertahan lagi. ""Menyadari budaya yang sakit adalah tidak dengan menjerit, tidak dengan mengibarkan bendera."" Ni menjadi tidak Jawa, menjadi aeng––aneh, untuk bisa bertahan. Ni yang lahir ketika Ki Ageng Suryamentaram meninggal dunia, adalah generasi kedua, setelah ayahnya, yang berani tidak Jawa."
หมวดหมู่:
ปี:
2013
ฉบับพิมพ์ครั้งที่:
Keempat
สำนักพิมพ์:
PT. Gramedia Pustaka Utama
ภาษา:
indonesian
จำนวนหน้า:
376
ISBN 10:
9792296239
ISBN 13:
9789792296235
ไฟล์:
PDF, 3.04 MB
IPFS:
CID , CID Blake2b
indonesian, 2013
อ่านออนไลน์
กำลังแปลงเป็น อยู่
การแปลงเป็น ล้มเหลว

คำที่ถูกค้นหาบ่อยที่สุด